Pemerintah Subsidi Harga MRT Sebesar 71,6% Jelang Uji Coba
Lukito Wijaya
Mar 7, 2019
2 min read
Lukito Wijaya
(106116022)
Jakarta, TWJ – PT MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta melaksanakan uji coba pada Senin, 26 Februari 2019. PT MJ metetapkan tarif Rp 8.500 per 10 KM. William Sabandar, Direktur MRT Jakarta, mengatakan biaya tersebut sudah ditawarkan dari harga awal Rp. 30.000 kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI).
Berdasarkan pantauan pewarta TWJ dari website Antara News (25/2) di Jakarta pada Selasa, 7 Maret, William menjelaskan subsidi itu akan dikaji oleh Pemprov DKI Bersama DPRD DKI Jakarta. “Hal tersebut (biaya awal) tidak bisa dibebankan pada masyarakat," kata Dirut MRT. Untuk menutupi kekurangan itu, pihaknya melakukan upaya pengembangan bisnis untuk memenuhi kekurangan pendapatan tiket.
Ghamal Peris, Direktur Pengembangan Bisnis MRT menyebutkan, ada tiga strategi pengembangan bisnis yang diterapkan pihak MRT untuk menutup kekurangan biaya operasional tersebut. Pertama, kemitraan nama stasiun dengan sistem sponsorship, dengan kontrak selama lima tahun bagi perusahaan yang berjarak 700 meter dari stasiun.
Kedua, area komersial di stasiun bagi perusahaan retail. Saat ini sudah ada 15 mitra retail yang telah bergabung di 10 stasiun pada tahap satu. Ketiga, penyediaan 16 lokasi untuk UMKM di lima stasiun. Diharapkan dengan berbagai strategi tersebut, biaya dana operasional yang dibutuhkan oleh MRT akan tertutupi, dan dengan bantuan subsidi dari pemerintah, diharapkan warga juga akan mendapatkan tarif yang tepat dan sesuai, serta terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, menilai tarif yang ditawarkan oleh MRT masuk akal. "Kalau Rp8.500 per 10 kilometer saya rasa cukup reasonable kalau angkutan modanya maksimal," kata Menhub Budi saat meninjau MRT Jakarta. Budi menambahkan subsidi MRT perlu disesuaikan dengan daya beli masyarakat agar masyarakat mau menaiki MRT.
Wahyudi Akmaliah, Peneliti Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan tarif MRT harus menjangkau berbagai kalangan ekonomi. Hal tersebut penting agar keberadaan moda transportasi massal yang baru ini bisa mengubah kebiasaan masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Jonatan Wijaya, wiraswasta yang bekerja di daerah Sudirman, Jakarta Pusat, mengatakan ketertarikannya untuk mencoba moda transportasi baru ini. Dia mengatakan uji coba ini akan memberikan pengalaman baru untuknya dan memberi opsi transportasi umum baru untuk dia gunakan. (LW)
Comentarios